Sunday, February 15, 2015

Ratusan Supir Moto Taksi & Tuk-Tuk, Protes Artikel Berita di Kamboja

Tuk_Tuk_atau_Moto_Taksi_di_Kamboja
Alat transportasi publik yang unik di Kamboja yaitu Tuk-Tuk atau juga disebut Moto-Taksi
yang merupakan hasil modifikasi antara sepeda motor dengan kereta kuda.
Sekitar 300 tuk-tuk dan supir moto-taksi melakukan aksi protes di luar kantor koran Angkor Thom di Pnom Penh pada hari Minggu pagi, menuntut untuk merevisi sebuah pasal tentang kecelakaan lalu lintas yang melibatkan salah satu pengemudi mereka, menurut seorang pejabat serikat pekerja dan penerbit surat kabar setempat.

Penerbit surat kabar tersebut telah mengakui itu membuat kesalahan, dan mengatakan akan menerbitkan laporan yang akurat dari kecelakaan itu.

Para supir memprotes di kantor kabupaten Meanchey Angkor Thom itu dari jam 10 pagi sampai tengah hari, karena merasa marah oleh sebuah artikel yang diterbitkan Sabtu menyarankan sopir tuk-tuk menyebabkan kecelakaan dengan mobil kemudian diperas oleh pemiliknya, kata Soth Menghy, direktur protokol untuk Kamboja untuk Pengembangan Konfederasi Asosiasi (CCDA).

"Kami CCDA tuk-tuk driver dan motodops mulai protes dan bernegosiasi dengan koran Angkor Thom untuk meminta mereka untuk memperbaiki beberapa poin mereka menulis tentang kecelakaan rekan kami pada Jumat malam," kata Mr Menghy.

"Kami ingin koran Angkor Thom untuk menjelaskan apa yang mereka tulis, dan kami meminta mereka untuk tidak ... menerbitkan berita yang tidak benar."

Mr Menghy mengatakan pengemudi mobil-yang ia dituduh sebagai mabuk-memiliki, pada kenyataannya, menyebabkan kecelakaan dengan sopir tuk-tuk, yang mengendarai sepeda motor pribadinya pada saat itu, dan juga membantah klaim pemerasan.

Toeung Chanrin, 35, yang merupakan subjek dari artikel, mengatakan pada hari Minggu bahwa Toyota Tacoma truk pick-up menabrak sepeda motor Honda Scoopy nya ketika ia sedang mengemudi dengan istrinya yang sedang hamil.

"Sopir mabuk dan berbau alkohol. Sepeda motor saya hancur dan istri saya dikirim ke rumah sakit," kata Mr Chanrin.

"Dia pertama kali memberi saya $ 100 untuk menutup kasus ini, tapi saya mengatakan bahwa sepeda motor saya hancur dan istri saya dikirim ke rumah sakit. Lalu dia memberi saya $ 100 lebih. Aku tidak meminta uang itu," katanya.

"Saya meminta surat kabar tersebut membuat permintaan maaf publik."

Angkor Thom penerbit Sentuh Sophorn mengakui bahwa surat kabar membuat kesalahan, dan mengatakan akan mengeluarkan koreksi dan juga menerbitkan laporan yang akurat dari kecelakaan.

"Itu masalah teknis dan penggunaan kata-kata yang kuat," katanya. "Kami akan membuat koreksi seperti yang mereka inginkan, dan kami akan mempublikasikan [cerita] lagi pada Selasa."

No comments:

Post a Comment